Followers

Sunday, February 23, 2014

Permulaan Langkah Seorang Pendosa (Part 2)


Amanat ku lihat menerusi alam maya, sungguh ianya begitu membuatkan diriku terpana akan alam yang menanti di sana.

Ku lihat diriku terbaring disana, dikelilingi bulatan manusia yang menunggu menyolatkan aku yang tidak lagi bernyawa.

Ibu, Ayah, Along, Adik..mengapa kamu semua masih bisa melihat aku disini? Mengapa kamu masih melihat ku disini?

Sedang jasadku kaku lesu terbaring di sana. Pandanglah! Itu aku, namun aku masih belum bersedia!!

Belum!

Diri yang masih belum aku persiapkan dengan bekalan ke alam sana..Sungguh aku takut!

Menanti para malaikat bernama Munkar dan Nakir yang bersedia dengan soalan-soalannya..

 Siapa Tuhanmu?
 Siapa Nabimu?
 Apa Agamamu?
 Siapa Imammu?
 Dimana Kiblatmu?
 Siapa Saudaramu?

Ya Rabb! Sungguh aku takut..Sungguh aku masih belum bersedia! 

Dan dua orang yang amat aku kenali itu, bangkit dan solat jenazah buatku..Sedang aku di sini menangis bercucuran air mata ibarat mutiatra yang telah terputus talinya.

Dan ayah memandangku, sayu pandangannya..Seolah-olah menagisi pemergianku.

'Ayah, Ada minta maaf banyak-banyak pada ayah..Selama Ada hidup, Ada jarang berbual dengan Ayah..Sedangkan ayah banyak berjasa untuk Ada..Ayah berkerja keras untuk tanggung 'study' Ada..Maafkan Ada sebab tak sempat membalas jasa-jasa ayah'

Ayah memandangku sayu, seakan-akan berat melepaskan aku kembali pada jasad di depannya.

Dan aku masih disini, seperti awan yang berkabus..Dan semakin lama, semakin kabusnya menghilang dan akhirnya aku kembali pada jasad kaku dihadapanku.

Aku kembali kepada jasad tak bernyawa itu, dan aku kembali..kembali kaku tidak bisa berkata-kata dan semua anggota ku kaku.

Di bawa ke liang lahad yang tersedia di depan mata.Dan....

*********************************************************************************

to be continued



No comments:

Post a Comment